Oleh : Fani Aftiani*
Kemajuan teknologi dan
informasi di era digital saat ini salah satunya menyebabkan kebutuhan akan
digital marketing sangat penting bagi para wirausahawan. Apa itu digital
marketing? Digital marketing merupakan startegi memperkenalkan produk berupa
barang dan jasa kepada konsumen melalui pemanfaatan teknologi digital terutama
Internet, telepon seluler dan dipadukan dengan berbagai platform media digital
yang memudahkan konsumen atau pelanggan untuk saling berkomunikasi secara
online.
Mengapa digital
marketing bermanfaat ketika kita merintis dan mengembangkan bisnis? Karena di
era serba digital ini pemasaran secara konvensional sudah mulai ditinggalkan. Strategi
pemasaran secara konvensional biasanya menggunakan cara yang masih sangat
sederhana, dengan memanfaatkan media elektronik seperti radio dan televisi, dan media cetak seperti
iklan yang ada di koran, selembaran brosur, poster, pamflet, baliho, spanduk dan
semacamnya. Cara-cara tersebut justru malah membutuhkan banyak biaya dan tenaga
yang sering kurang berhasil dan mulai tidak efektif untuk saat ini. Meski masih
ada yang menggunakannya, tetapi strategi ini sudah mulai banyak ditinggalkan dan
karena munculnya inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi, saat ini
digital marketing melalui media digital seperti Website, Content Marketing, Instant
Messaging Marketing, Social Media Marketing, Affiliate Marketing, Email
Marketing, Pay-Per-Click (PPC), Search Engine Optimization (SEO),dan Google Ads (Search Engine Marketing) lebih banyak digunakan dan jauh lebih efektif untuk
digunakan sebagai strategi pemasaran.
Selain itu, Saat ini
dunia sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Dampak pandemi Covid-19 juga
sangat dirasakan dalam dunia bisnis dan ekonomi. Karena diberlakukannya social distancing dan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) menyebabkan mobilitas masyarakat semakin terbatas
sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Hal tersebut menyebabkan
pola pemasaran usaha pun berubah karena beberapa konsumen menjadi tidak bisa
untuk mengakses media pemasaran maupun promosi, sehingga para wirausahawan
harus memutar otak untuk tetap bisa memasarkan barang atau jasa mereka ke
konsumen. Dengan memanfaatkan digital marketing, pemasaran dapat dilakukan
meskipun mobilitas masyarakat terbatas, masyarakat dapat mengaksesnya di rumah
dengan hanya memanfaatkan smartphone dan internet. Jadi, Digital marketing
merupakan strategi pemasaran yang wajib diterapkan setiap wirausahawan yang
ingin bertahan di pandemi Covid-19 saat ini.
Digital marketing dengan memanfaatkan media digital dapat digunakan para
wirausahawan untuk tetap memasarkan barang atau jasa mereka ke konsumen dengan
mudah dan efektif.
Dari banyaknya penduduk
di seluruh Indonesia, hampir seluruh penduduk mempunyai smartphone dan pada
smartphone tersebut dapat dipastikan sudah dapat mengakses internet dan memiliki
beberapa aplikasi media sosial. Bahkan, pertumbuhan tingkat penguna smartphone,
pengguna internet dan media sosial lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
penduduk. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi para wirausahawan untuk
menjadikan digital marketing sebagai strategi pemasaran untuk barang atau jasa
mereka. Para wirausahawan harus dapat mengamati dan memperhatikan media
platform yang sesuai dan banyak digunakan atau dikunjungi oleh para pengguna
media sosial saat mempertimbangkan dan melakukan digital marketing untuk barang
atau jasanya. Contoh media platform yang banyak digunakan untuk kegiatan
digital marketing yaitu Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, WhatsApp, dan
masih banyak lagi.
Foto oleh Dominica Roseclay dari Pexels
Digital marketing
memiliki banyak manfaat bagi para wirausahawan, diantaranya :
1.
Dapat Terhubung dengan Konsumen
Dengan jumlah pengguna smartphone,
internet dan media sosial yang besar dan akan terus bertambah, tentu
kemungkinan untuk terhubung dengan konsumen potensial di tempat dan waktu yang
tepat akan semakin tinggi.
2.
Mampu Lebih Mudah Melacak Perilaku Konsumen
Menggunakan digital
marketing seperti sosial media dapat mengerti lebih baik tentang perilaku
konsumen. Mulai dari apa yang konsumen sukai, bagaimana konsumen menghabiskan waktu,
hingga bagaimana konsumen memahami produk. Sehingga aktvitas pemasaran pun
dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
3.
Hemat Biaya
Digital marketing lebih
hemat biaya dibandingkan dengan penggunaan media pemasaran secara konvensional.
4.
Dapat Memperluas Target Pasar
Karena digital
marketing dilakukan secara online, maka pemasaran dapat diakses secara luas,
kapan, dimana, dan oleh siapa saja.
5.
Menjadi Investasi Jangka Panjang
Dibandingkan dengan
pemasaran secara konvensional yang mempunyai keterbatasan waktu seperti jangka
waktu iklan di radio atau televisi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan,
sedangkan digital marketing seperti iklan melalui website, media sosial, email
atau lainnya, iklan tersebut akan ada selama-lamanya di sana.
6.
Mempermudah dalam Persaingan dengan Kompetitor
Untuk dapat bersaing
dengan kompetitor, dalam digital marketing dapat menggunakan media digital
untuk membangun merek dan reputasi bisnis yang dikembangkan dengan baik dan
menjadi pembeda dengan kompetitor lainnya untuk memulai sebuah persaingan.
7.
Meningkatkan Penjualan
Dengan digital
marketing jarak dan keefisian pemasaran dapat berdampak pada meningkatnya
penjualan.
8.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Dengan digital marketing
dapat dengan mudah berinteraksi dengan konsumen secara intensif sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan kosumen.
Seperti yang dijelaskan
oleh Terrylina Arvinta Monoarfa, S.E, M.M dalam video youtube yang berjudul “Digital Marketing - Part#1” pada channel Dedi Purwana Channel telah dijelaskan bahwa
digital marketing dapat dikatakan bagaimana merancang sebuah rencana strategis
yang dilakukan agar usaha menjadi tumbuh dan berkembang, produk menjadi lebih
dikenal dan agar dapat bersaing dengan para kompetitor. Hal tersebut dapat
tercapai dengan menggunakan salah satu konsep perencanaan digital marketing
yang kini dikenal para praktisi digital marketing yaitu SOSTAC®, SOSTAC® adalah
Merketing Diagram yang akan disusun dan dirancang untuk usaha. SOSTAC® terdiri
dari enam tahap, yaitu:
1.
Situation Analysis (Analisis Situasi), “Where are we
now?” melakukan tinjauan terhadap situasi yang ada di sekitar bisnis dengan
mengetahui serta mengevaluasi posisi usaha dalam hal :
·
Goal performance 5S (Sell, Serve, Speak, Save, and Sizzle)
·
Customer insight
·
E-marketplace SWOT
·
Brand perception
·
Internal capabilities and resources.
2.
Objectives (Tujuan), “Where do want to be?” menentukan
tujuan-tujuan terukur dan realistis yang akan diraih melalui strategi digital
marketing berbasis analisis situasi. Setelah mengetahui posisi 5S (Sell,
Serve, Speak, Save, and Sizzle), Langkah selanjutnya adalah menentukan akan
melakukan perubahan dengan perbaikan atau pengembangan dalam hal 5S tersebut,
yaitu :
·
Sell - customer acquisition and retention targets
·
Serve – customer satisfaction targets
·
Sizzle – site stickiness, visit duration
·
Speaak – trialogue; number of engaged customers
·
Save – quantified efficiency gains
3.
Strategy (Strategi). “How do we get there?” setelah
mengetahui posisi usaha dan tujuan, Langkah selanjutnya adalah merencanakan
strategi-strategi dan bagaimana cara untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah
ditentukan sebelumnya. Dengan menyusun :
·
Segmentation, targeting and positioning
·
OVP (Online value proposition)
·
Sequence (Credibility before visibility)
·
Integration (Consistent OVP) and database
·
Tools (Web functionally, e-mail, IPTV, etc)
4.
Tactics (Taktik). “How exactly do we get there?” setelah
menyusun strategi, lalu membuat taktik sebagai turunan detail dari
masing-masing strategi yang telah direncakan dengan cara yang lebih generic.
·
E-marketing mix, including the communications mix, social
networking
·
Details of contact strategy
·
E- campaign initiative schedule
5.
Actions (Aksi). “The details of tactics” menetapkan
penanggungjawab, waktu pelaksanaan, serta tindakan terhadap strategi dan taktik
yang telah direncanakan sebelumnya.
·
Responsibilities and structurs
·
Internal resources and skills
·
External agencies
6.
Control (Kontrol). “How do we monitor performance?” setelah
melakukan semua langkah, langkah terakhir adalah kontrol yaitu dengan
memastikan semua langkah yang sudah dilakukan cukup untuk memenuhi target
pencapaian dan cukup untuk mencapai
tujuan.
·
5Ss + web analytics + KPI (Key Performance Indicator). KPI (Key
Performance Indicator) adalah alat ukur yang menggambarkan efektivitas perusahaan
dalam mencapai tujuan bisnisnya
·
Usability testing/mystery shopper
·
Customer satisfaction surveys
·
Site visitor profiling
·
Frequency of reporting
·
Process of reporting and actions.
*Mahasiswa Program
Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.